Minggu, 02 Januari 2011

al-Allusi....pengarang tafsir ruh al-ma'ani

Diposting oleh Zieza Cubby di 04.19
TOKOH
Al-ALLUSI, Pengarang kitab tafsir “Ruh al Ma’ani Fi Tafsir al Qur’an al Azim wa al Sab’ al Masani”.
Nama lengkapnya adalah Abu al Sana Shihab al Din al Sayyid Mahmud al Alusi al Baghdadi. Nama al Alusi diambil dari nama suatu tempat di tepi barat Sungai Eufrat yang terletak di antarakota Abu Kamal dan kota Ramadi, Irak. Beliau lahir dari keluarga besar yang terpelajar di Baghdad pada tahun 1217 H / 1802 M.
Nisbat al-Alūsi merujuk kepada suatu daerah didekat sungai Eufrat antara Bagdad dan Syam (Syiria). Disitulah keluarga dan kakeknya bertempat tinggal. Itulah sebabnya beliau dikenal dengan sebutan Al-Alūsi. Pada usia mudanya beliau dibimbing oleh orang tuanya sendiri yaitu Syaikh al-Suwaidi. Disamping itu, al-Alūsi juga berguru kepada Syaikh al-Naqsa­bandi.
Dari yang terakhir ini beliau belajar tasawuf. Maka wajar jika dalam sebagian uraian tafsirnya, beliau memasukkan perspektif sufistik sebagai upaya untuk menguak makna batin (esoteric).
Al-Alūsi dikenal sangat kuat hafalannya (dābit) dan brilian otaknya. Beliau mulai aktif dalam belajar dan menulis sejak usia 13 tahun. Seolah beliau tidak ada perasaan malas dan bosan untuk belajar. Berikut ini pernyataan al-Alūsi, sebagaimana dikutip oleh Ahmad Akrom : "Aku tidak pernah tidur di malam hari untuk memurnikan ilmu-ilmu yang tercemar oleh kepen­tingan-kepentingan kekayaan dan wanita-wanita cantik".
Al Alusi pernah menjabat sebagai Mufti Baghdad. Ia memiliki pengetahuan yang luas baik dalam bidang ‘aqli maupun naqli. Ia juga seorang mahaguru, pemikir dan ahli berpolemik. Sejak usia muda ia sudah mulai mengarang. Namun hanya sedikit karyanya yang diwariskan kepada generasi sekarang, diantaranya adalah Tafsir Ruh al Ma’ani Fi Tafsir al Qur’an al Azim wa al Sab’ al Masani (Semangat makna dalam Tafsir al Qur’an dan al Sab’ al Masani).
Sejak lama al Alusi ingin menuangkan buah pikirannya ke dalam sebuah kitab. Namun karena merasa belum mampu dan kurangnya kesempatan, keinginan tersebut belum dapat terwujud. Hingga pada suatu Malam Jum’at di bulan Rajab tahun 1252 H.  beliau bermimpi diperintah Allah SWT untuk melipat langit dan bumi. Kemudian (masih dalam keadaan mimpi) beliau mengangkat satu tangan ke arah langit dan satu tangan ke tempat mata air, kemudian beliau terbangun. Setelah dicari, ternyata tafsir mimpi beliau adalah bahwa beliau diperintah mengarang sebuah kitab tafsir. Maka mulailah beliau mengarang pada tanggal 16 Sya’ban 1252 H, pada waktu beliau berusia 34 tahun pada zaman pemerintahan Sultan Mahmud Khan bin Sulthan Abdul Hamid Khan.
Setelah kitab ini selesai disusun, beliau mendapat kesulitan dalam memberikan nama yang sesuai. Akhirnya beliau melaporkan hal ini kepada Perdana Menteri Ali Ridho Pasha. Secara sepontan beliau memberinya nama Tafsir Ruh al Ma’ani Fi Tafsir al Qur’an al Azim wa al Sab’ al Masani. Setelah beliau meninggal, kitab ini disempurnakan oleh putranya, Sayyid Nu’man al Alusi.
Dalam bidang fiqih beliau bermadzhab Shafi’i, namun dalam banyak hal beliau mengikuti mazhab Hanafi. Bahkan beliau juga memiliki kecenderungan berijtihad. Sedangkan dalam aqidah mengikuti aqidah sunni.
Al-Alūsi sangat produktif. Tidaklah berlebihan jika beliau dijuluki dengan Hujjatul Udabā dan sebagai rujukan bagi Para ulama pada zamannya. Kealiman beliau dapat terlihat dari karya-karyanya antara lain : Hāsyiyah 'alā al­Qatr, Syarh al-Sālim, al-Ajwibah al-'Irāqiyyah ’an As'ilah al-Lahōriyyah, al-Ajwibah al-Irāqiyyah alā As'ilah al-­Irāniyyah, Durrah al-Gawâs fī Awhâm al-Khawāss, al-Nafakhāt al-­Qudsiyyah fī Adab al-Bahs Ruh al-Ma'ani fī Tafsir al-Qur'an al-'A.zîm wa al-Sab'i al-Masāni dan lain-lain. Diantara karya-karya tersebut, tampaknya karya yang paling populer adalah yang disebut terakhir yang kemudian dikenal dengan Tafsir al-Alūsi atau Ruh al-Ma'āni. Namun rupanya al-Alusi tidak berumur panjang. Pada tanggal 25 Zulhijjah 1270 H. beliau wafat dan dimakamkan di dekat kuburan Syaikh Ma'rūf al-Karkhî, salah seorang tokoh Sufi yang sangat terkenal di kota Kurkh. (dari berbagai sumber)


Oleh : Siti Nur Azizah

0 komentar on "al-Allusi....pengarang tafsir ruh al-ma'ani"

Posting Komentar

TOKOH
Al-ALLUSI, Pengarang kitab tafsir “Ruh al Ma’ani Fi Tafsir al Qur’an al Azim wa al Sab’ al Masani”.
Nama lengkapnya adalah Abu al Sana Shihab al Din al Sayyid Mahmud al Alusi al Baghdadi. Nama al Alusi diambil dari nama suatu tempat di tepi barat Sungai Eufrat yang terletak di antarakota Abu Kamal dan kota Ramadi, Irak. Beliau lahir dari keluarga besar yang terpelajar di Baghdad pada tahun 1217 H / 1802 M.
Nisbat al-Alūsi merujuk kepada suatu daerah didekat sungai Eufrat antara Bagdad dan Syam (Syiria). Disitulah keluarga dan kakeknya bertempat tinggal. Itulah sebabnya beliau dikenal dengan sebutan Al-Alūsi. Pada usia mudanya beliau dibimbing oleh orang tuanya sendiri yaitu Syaikh al-Suwaidi. Disamping itu, al-Alūsi juga berguru kepada Syaikh al-Naqsa­bandi.
Dari yang terakhir ini beliau belajar tasawuf. Maka wajar jika dalam sebagian uraian tafsirnya, beliau memasukkan perspektif sufistik sebagai upaya untuk menguak makna batin (esoteric).
Al-Alūsi dikenal sangat kuat hafalannya (dābit) dan brilian otaknya. Beliau mulai aktif dalam belajar dan menulis sejak usia 13 tahun. Seolah beliau tidak ada perasaan malas dan bosan untuk belajar. Berikut ini pernyataan al-Alūsi, sebagaimana dikutip oleh Ahmad Akrom : "Aku tidak pernah tidur di malam hari untuk memurnikan ilmu-ilmu yang tercemar oleh kepen­tingan-kepentingan kekayaan dan wanita-wanita cantik".
Al Alusi pernah menjabat sebagai Mufti Baghdad. Ia memiliki pengetahuan yang luas baik dalam bidang ‘aqli maupun naqli. Ia juga seorang mahaguru, pemikir dan ahli berpolemik. Sejak usia muda ia sudah mulai mengarang. Namun hanya sedikit karyanya yang diwariskan kepada generasi sekarang, diantaranya adalah Tafsir Ruh al Ma’ani Fi Tafsir al Qur’an al Azim wa al Sab’ al Masani (Semangat makna dalam Tafsir al Qur’an dan al Sab’ al Masani).
Sejak lama al Alusi ingin menuangkan buah pikirannya ke dalam sebuah kitab. Namun karena merasa belum mampu dan kurangnya kesempatan, keinginan tersebut belum dapat terwujud. Hingga pada suatu Malam Jum’at di bulan Rajab tahun 1252 H.  beliau bermimpi diperintah Allah SWT untuk melipat langit dan bumi. Kemudian (masih dalam keadaan mimpi) beliau mengangkat satu tangan ke arah langit dan satu tangan ke tempat mata air, kemudian beliau terbangun. Setelah dicari, ternyata tafsir mimpi beliau adalah bahwa beliau diperintah mengarang sebuah kitab tafsir. Maka mulailah beliau mengarang pada tanggal 16 Sya’ban 1252 H, pada waktu beliau berusia 34 tahun pada zaman pemerintahan Sultan Mahmud Khan bin Sulthan Abdul Hamid Khan.
Setelah kitab ini selesai disusun, beliau mendapat kesulitan dalam memberikan nama yang sesuai. Akhirnya beliau melaporkan hal ini kepada Perdana Menteri Ali Ridho Pasha. Secara sepontan beliau memberinya nama Tafsir Ruh al Ma’ani Fi Tafsir al Qur’an al Azim wa al Sab’ al Masani. Setelah beliau meninggal, kitab ini disempurnakan oleh putranya, Sayyid Nu’man al Alusi.
Dalam bidang fiqih beliau bermadzhab Shafi’i, namun dalam banyak hal beliau mengikuti mazhab Hanafi. Bahkan beliau juga memiliki kecenderungan berijtihad. Sedangkan dalam aqidah mengikuti aqidah sunni.
Al-Alūsi sangat produktif. Tidaklah berlebihan jika beliau dijuluki dengan Hujjatul Udabā dan sebagai rujukan bagi Para ulama pada zamannya. Kealiman beliau dapat terlihat dari karya-karyanya antara lain : Hāsyiyah 'alā al­Qatr, Syarh al-Sālim, al-Ajwibah al-'Irāqiyyah ’an As'ilah al-Lahōriyyah, al-Ajwibah al-Irāqiyyah alā As'ilah al-­Irāniyyah, Durrah al-Gawâs fī Awhâm al-Khawāss, al-Nafakhāt al-­Qudsiyyah fī Adab al-Bahs Ruh al-Ma'ani fī Tafsir al-Qur'an al-'A.zîm wa al-Sab'i al-Masāni dan lain-lain. Diantara karya-karya tersebut, tampaknya karya yang paling populer adalah yang disebut terakhir yang kemudian dikenal dengan Tafsir al-Alūsi atau Ruh al-Ma'āni. Namun rupanya al-Alusi tidak berumur panjang. Pada tanggal 25 Zulhijjah 1270 H. beliau wafat dan dimakamkan di dekat kuburan Syaikh Ma'rūf al-Karkhî, salah seorang tokoh Sufi yang sangat terkenal di kota Kurkh. (dari berbagai sumber)


Oleh : Siti Nur Azizah

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

 

SANG BINTANG CUBBY Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal